Kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Kisah Isra� Mi�raj merupakan suatu peristiwa dimana terdapat peristiwa besar yang terjadi pada waktu itu tanggal 27 Rajab. Peristiwa isra mi'raj inilah yang akhirnya lahir perintah dari Allah untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu setiap harinya untuk melengkapi rukun islam yang ke dua bagi seluruh umat islam yang ada di dunia ini. sehingga peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW ini adalah sejarah yang luar biasa bagi Umat Islam. Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan pengertian Isra' Mi'raj maka selanjutnya kami suguhkan kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Bagaimana Kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW?
dibawah ini akan dikisahkan peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhaam SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Al-Aqsa, Menuju Langit Ke-7 Allah SWT.
Kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW |
#Nabi Muhammad SAW di Datangi Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil
Pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijir Ismail dekat Ka�bah al Musyarrofah, saat itu beliau berbaring diantara paman beliau, Sayyiduna Hamzah dan Sayyiduna Jakfar bin Abi Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri kemudian membawa beliau ke arah sumur zamzam, Di sana, malaikat Jibril membelah dada nabi Muhammad Saw dan mensucikan hatinya menggunakan air zam-zam. Penyucian ini bukan berarti hati Nabi kotor, tetapi Nabi sudah diciptakan oleh Allah dengan hati yang paling suci dan mulya, hal ini tidak lain untuk menambah kebersihan diatas kebersihan, kesucian diatas kesucian, dan untuk lebih memantapkan dan menguatkan hati beliau, karena akan melakukan suatu perjalanan maha dahsyat dan penuh hikmah serta sebagai kesiapan untuk berjumpa dengan Allah SWT.
Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap dengan pelana dan kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya, jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya.
#Kisah perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Al-Aqsa
Dalam perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Al-Aqsa, Muhammad Saw ditemani Malaikat Jibril pada bagian kanan dan Mikail menemaninya di sebelah kiri. Mereka melaju mengarungi alam indah ciptaan Allah Swt pada malam hari yang penuh dengan keajaiban dan hikmah.
Setelah melanjutkan perjalanan, tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api, setiap Nabi menoleh beliau melihat Ifrit itu. Kemudian Jibril berkata: �Tidakkah aku ajarkan kepada anda beberapa kalimat, jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik kepada wajahnya lalu dia binasa?�
Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan sampai akhirnya bertemu dengan suatu kaum yang menanam benih pada hari itu dan langsung tumbuh besar dan dipanen hari itu juga, setiap kali dipanen kembali seperti awalnya dan begitu seterusnya, melihat keanehan ini Beliau SAW bertanya: �Wahai Jibril, siapakah mereka itu?�, Jibril menjawab:� mereka adalah para Mujahid fi sabilillah, orang yang mati syahid di jalan Allah, kebaikan mereka dilipatgandakan sampai 700 kali.
Kemudian beberapa saat kemudian beliau mencium bau wangi semerbak, beliau bertanya: �Wahai Jibril bau wangi apakah ini?�, �Ini adalah wanginya Masyithoh, wanita yang menyisir anak Firaun, dan anak-anaknya�, jawab Jibril AS.
beliau juga bertemu dengan sekelompok kaum yang menghantamkan batu besar ke kepala mereka sendiri sampai hancur, setiap kali hancur, kepala yang remuk itu kembali lagi seperti semula dan begitu seterusnya. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah manusia yang merasa berat untuk melaksanakan kewajiban sholat.
Kemudian beliau juga bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka lebih memilih untk menyantap daging yang mentah lagi busuk, ketika Rasulullah menanyakan perihal ini, Jibril menjawab: �Mereka adalah manusia yang sudah mempunyai isteri yang halal untuknya, tapi dia justru berzina (berselingkuh) dengan wanita yang jelek (hina), dan begitupula mereka adalah para wanita yang mempunyai suami yang halal baginya tapi justru dia mengajak laki-laki lain untuk berzina dengannya�.
Ketika beliau melanjutkan perjalanan, tiba-tiba seseorang memanggil beliau dari arah kanan: �Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku�, tapi Rasulullah tidak memperdulikannya. Kemudian Jibril menjelaskan bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau menjawab panggilan itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi. Begitu pula beliau mendapat seruan serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan nashrani, namun Nabi tidak menjawabnya. Walhamdulillah.
Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan segala perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata: �Wahai Muhammad lihatlah kepadaku�, tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: �Wahai Nabi itu adalah dunia, seandainya anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih dunia daripada akhirat�.
Demikianlah perjalanan ditempuh oleh beliau SAW dengan ditemani Jibril dan Mikail, begitu banyak keajaiban dan hikmah yang beliau temui dalam perjalanan itu sampai akhirnya beliau berhenti di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho).
Di Masjid itu sekejap penuh dengan para Nabi AS sebelum Beliau. Shalat pun akhirnya diimami oleh rasulullah saw atas bimbingan Jibril. Beliau lah, Nabi Muhammad Saw adalah imam atau pemimpin para anbiya' dan mursalin.
Setelah itu Rasulullah SAW merasa haus, lalu Jibril membawa dua wadah berisi khamar dan susu, Rasulullah memilih wadah berisi susu lantas meminumnya. Jibril berkata, "Sungguh, Engkau memilih fitrah yaitu Islam. Kalau Engkau pilih Khamar, niscaya umat Engkau akan menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat."
#Kisah perjalanan menuju langit
Setelah peristiwa isra selesai, yaitu dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kini Rasulullah saw harus melanjutkan perjalanan menuju langit yang disebut dengan mi'raj.
Bisa dikatakan, perjalanan malam (Muhammad's night journey to sky and heaven) mirip seperti wisata ke angkasa dan semesta yang dihiasi dengan taburan bintang-bintang, bulan, planet, dan galaksi.
Bedanya, perjalanan malam Muhammad Saw adalah menunaikan tugas spiritual untuk bertemu dengan Allah Swt untuk kemudian disampaikan kepada umatnya. Namun benar, perjalanan istimewa nabi menuju langit sampai lapis tujuh memang hadiah paling istimewa dari Tuhan yang Maha Esa kepada kekasih-Nya, Muhammad.
#Kisah bertemu para nabi, surga dan neraka
Peristiwa penting dalam perjalanan di langit sebelum bertemu Allah, Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Adam As di langit pertama, ketemu Nabi Isa As dan Nabi Yahya As di langit kedua, bertemu Nabi Yusuf As yang gantengnya seperti bulan di antara bintang-bintang di langit ke tiga.
Selanjutnya, Rasulullah saw bertemu dengan Nabi Idris As pada langit ke empat, Nabi Harun As di langit kelima, Nabi Musa As di langit ke enam, dan Nabi Ibrahim As di langit ketujuh.
Perjalanan di langit pertama, Nabi Muhammad Saw melihat sesuatu yang mengerikan di sebelah kiri dan hal-hal yang bahagia di sebelah kanan. Itu merupakan gambaran surga dan neraka.
Diceritakan, suatu ketika Kanjeng Nabi Muhammad Saw melihat orang-orang dengan perut yang besar yang dipenuhi dengan ular. Isi perut bisa dilihat dari luar. Malaikat Jibril menjelaskan, mereka adalah manusia yang suka memakan riba.
Riba adalah semacam bunga dalam dunia perbankan modern. Namun, riba lebih ditekankan pada rentenir yang meminjamkan dengan bunga berlebih hingga "mencekik leher" orang yang dipinjami uang. Bukan niat membantu dengan meminjami uang, tetapi justru menjebak dengan bunga untuk keuntungan pribadi semata yang sebesar-besarnya.
Muhammad Saw juga melihat pemandangan mengerikan sebagai gambaran neraka di mana ada orang-orang yang dagingnya dipotong-potong lalu diminta untuk memakannya. Jibril AS pun menjelaskan, mereka adalah orang-orang yang suka menggunjing, ghibah, menjelek-jelekkan orang lain atau "ngrasani" yang diibaratkan memakan daging saudara sendiri.
Sampai di langit 7, Nabi Ibrahim berkata. Setidaknya begini, "Kabarkanlah bahwa surga sungguh sangat indah tanahnya, airnya tawar dan tanawan surgawi adalah subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar."
Beliau juga berkata, "Perintahkan umatmu untuk banyak-banyak menanam tanaman surga. Tanaman surga adalah (dzikir) la hawla wala quwwata illa billah."
#Kisah sidratul muntaha
Sampai akhirnya perjalanan panjang Muhammad Saw sampai ke Sidratul Muntaha. Gambaran di sana, terdapat sebuah pohon yang besarnya tiada terkira.
Di bawahnya, muncul sungai air jernih nan menawan di mana airnya tidak akan berubah baik bau, warna maupun rasa. Ada pula sungai susu yang putih bersih dan elok dipandang.
Ada juga sungai madu yang mengalir jernih. Di sana juga dihiasi dengan permata zamrud (semacam batu akik termahal). Namun, sesungguhnya gambaran itu tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata maupun deskripsi. Keindahannya jauh lebih indah dari apa yang ditulis atau dikata-katakan.
Dalam suatu riwayat, setelah Nabi Muhammad Saw melihat surga dan neraka dalam perjalanan Isra' Mi'raj, maka untuk kedua kalinya beliau diangkat menuju Sidratul Muntaha. Di sana, malaikat Jibril mundur sehingga baginda Rasulullah sendirian untuk bertemu, "bertatap muka" atau berjumpa dengan Sang Maha Pencipta, Allah Swt.
Di sebuah singgasana yang tidak bisa dijelaskan dengan kalimat apapun, tempat di mana tidak seorang atau makhluk pun bisa berdiri di sana, Rasulullah Saw dan Tuhan Semesta Alam bertemu. Nabi pun seketika bersujud di hadapan-Nya.
Dalam Hadits Riwayat Muslim, kemudian Islamcendekia.com secara singkat menjelaskan, Allah memerintahkan Muhammad Saw dan umatnya untuk melakukan shalat 50 waktu dalam sehari semalam.
Lantas Rasul turun ke langit keenam untuk bertemu Nabi Musa. Di sana, Nabi Musa meminta agar Muhammad Saw meminta keringanan. Baginda naik lagi bertemu Allah dan akhirnya dikurangi 5 menjadi 45. Baginda pun turun lagi bertemu dengan Nabi Musa AS.
Begitu seterusnya hingga akhirnya sampai sholat lima waktu. Namun, Nabi Musa masih menyarankan agar dikurangi. Baginda Saw pun malu untuk bernegosiasi dengan Allah lagi.
Peristiwa itulah yang menjadi cikal bakal, sejarah, asal-usul munculnya aturan sholat dalam agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad. Setelah itu, beliau turun kemudian naik kendaraan buraq hingga kembali ke Kota Mekah. Saat itu, fajar masih belum tiba.
Pagi harinya, beliau memberitahu mukjizat agung tersebut kepada umatnya. Namun, mereka justru banyak yang mendustakan. Ada pula yang mengatakan Muhammad sudah gila, tukang sihir atau semacamnya.
Orang pertama kali yang percaya dengan peristiwa Isra' Mi'raj adalah Abu Bakar karena peristiwa membenarkan inilah Abu Bakar mendapat gelar As Shiddiq.
#referensi
1. http://pendidikanbangsakita.blogspot.co.id/2012/10/kisah-ringkas-isra-miraj-nabi-muhammad_3726.html
2. http://www.islamcendekia.com/2016/05/kisah-isra-miraj-nabi-muhammad-saw-lengkap-dan-hikmahnya.html