Model Prototipe Pada Rekayasa Perangkat Lunak

Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Secara ideal prototipe berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototipe sedang bekerja atau dibangun,pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu.

Contohnya: Report generator, window manager, dan lain-lain yang mungkin program yang bekerja untuk dimunculkan secara tepat

Prototipe bisa berfungsi sebagai "sistem pertaam"
Prototipe bisa juga menjadi masalah karena alasan-alasan sebagai berikut:
  1. Pelanggan melihat apa yang tampak sebagai versi perangkat lunak yang bekerja tanpa melihat bahwa prototipe itu dijalankan bersama-sama tanpa melihat bahwa didalam permintaan untuk membuatnya bekerja.
  2. Pengembang sering membuat kompromi-kompromi implementasi untuk membuat prototipe bekerja dengan cepat.Sistem operasi atau bahasa pemrograman yang tidak sesuai bisa dipakai secara sederhana karena mungkin diperoleh da dikenal .


Prototyping dipakai bila ditemui kondisi



Definisi user bersifat umum, user tidak tahu pasti apa yang diinginkan definisi user bersifat tidak rinci, user tidak tahu pasti apa & bagaimana bentuk
     Masukan
      Proses
      Keluaran

Pengembang merasa tidak tahu pasti tentang
      Pilihan algoritma yang akan dipakai
      Bagaimana lingkungan sistem yang akan dikembangkan
       Bentuk, sifat & karakteristik antar muka pemakai

Terdapat ketidak pastian dipihak user yaitu tentang apa diinginkan, Terdapat ketidak pastian dipihak pengembang yaitu tentang apa yang harus dilakukan

Subscribe to receive free email updates: