Jenis Jenis Psikotropika dan Dampaknya

Jenis Jenis Psikotropika dan Dampaknya - Psikotropika merupakan salah satu dari banyaknya zat adktif. Zat adiktif seperti psikotropika dapat kita dapatkan secara alamiah maupun secara sintesis hasil buatan tangan manusia. Psikotropika memiliki efek psikoaktif, yaitu melalui pengaruhselektif pada struktur susunan sarafyang dimiliki manusia yang dampaknya mempengaruhi aktivitas mental serta perilaku.

Untuk saat ini pemakaian atas zat adiktif ini secara resmi dilarang bahkan PBB telah menyatakan untuk memberantas peredaran psikotropika. Hal ini diakibatkan efek yang dihasilkan atas pemakaian zat adiktif tersebut. Efek yang dihasilkan sanga berbahaya bagi tubuh, dampak bagi tubuh antara lain seperti,

  1. Menurunnya kinerja otak dan merangsang susunan pada saraf pusat
  2. Menimbulkan perubahan pada perilaku (kelainan perilaku)
  3. Mengakibatkan halusinasi yang tinggi
  4. Menimbulkan rasa tergantungan serta memberikan efek stimulan (merangsang)

Atas dasar inilah banyak sekali negara yang mencoba memberantas peredaran atas benda adiktif yang satu ini. Psikotropika tidak hanya memiliki 1 jenis saja, namun memiliki beberapa macam, berikut ini penjelasan mengenai jenis jenis psikotropika dan dampaknya bagi tubuh.

Jenis Jenis Psikotropika dan Dampaknya


Telah kita ketahui sebelumnya bawasannya, psikotropika merupakan kelompok dari zat adiktif. Zat ini sangat berbahaya bagi tubuh manusia, makanya barang ini sangat dilarang dalam pemakainannya serta pengedarannya. Dampak dari pemakaian dari psikotropika terbilang sangat menakutkan. Perlu diketahu bahwa psikotropika memiliki beragam jenis, untuk lebih jelasnya silakan baca artikel dibawah,

1. Ekstasi

via : de.wikipedia.org

Untuk jenis ekstasi biasanya berbentuk kapsul ataupun tablet. Di dalam masyarakat luas ekstasi beredar sangat cepat dan mudah. Banyak sekali masyarakat yang memakai zat ini untuk mencari kebahagian seperti halusinasi. Dampak dari pemakaian ekstasi pada korban yaitu pemakai serasa mendapatkan energi (berenergik), walaupun berenergik mata pemakai sayup dan berwajah pucat, tidak dapat diam, mengalami susah tidur, dan masih banyak lainnya. Seseorang telah mengalami kecanduan dia mudah marah, tidak tenang dan cepat lelah apabila tidak menggunakan ekstasi.

2. Stimulan
Psikotropika jenis ini memberikan rangsangan yang kuat kepada syaraf, yang menyebabkan korba mengalami kepercayaan diri yang kuat. Efek lainnya adalah seperti halnya ekstasi, stimulan memberikan tambahan energi pada pemakai, menghilangkan kantuk, dan lainnya. Stimulan ini dapat kita jumpai pada kopi atau teh (kafein), kokain, ganja, zat amfetamin.

3. Halusinogen
Halusinogen adalah jenis obat adiktif yang dapat menimbulkan halusinasi pada pemakainya. Orang yang telah terkena halusinasi maka mereka akan merasa ringan, seolah-olah melayang dan diikuti dengan perasaan yang penuh kesenangan. Jenis psikotropika yang satu ini merupakan Obat halusinogen yang bisa menimbulkan halusinasi, yakni mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata. Halusinogen ini dapat kita temukan pada Licercik Acid Dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline dan mariyuana.

via : id.wikipedia.org

4. Depresan
Depresan adalah jenis psikotropika obat penenang, yang mana obat ini dapat menurunkan ketegangan pada saraf saraf manusia. Pemakainan depresan biasanya digunakan pada saat pengobatan penyakit kejiwaan. Jenis psikotropika yang satu ini merupakan termasuk obat depresan yang bisa memberikan efek yaitu menurnkan kerja sistem saraf, menurunkan kesadaran, dan menimbulkan rasa mengantuk pada pemakainya. Jenis zat psikotropika pada jenis obat depresan, dapat kita temukan pada alkohol, sedatin, Magadon, Valium, dan Mandrak (MX), Cannabis dan Barbiturat.

5. Psikoaktif
Dalam dunia kedokteran, obat psikoaktif salah satu jenis psikotropika digunakan untuk pengobatan pada masalah kejiwaan. menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran, aktivitas mental emosional, cara berfikir, persepsi dan perilaku seseorang. Seseorang yang menyandang kejiwaan, perlu menggunakan obat tersebut supaya mental serta emosional yang dimilikinya dapat terkontrol.

6. Sabu Sabu
Sabu sabu atau disebut juga sebagai metamfetamia merupakan obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Untuk bentuk dari sabu sabu adalah kristal atau bubuk seperti bumbu masak (dapur). Cara penggunaannya dilakukan dengan cara melalui pipa yang dihisap. Efek yang ditimbulkan dari sabu sabu bagi penggunanya seperti menjadi, tidak tenang, cepat lelah, tidak bersemangat, dan ingin tidur terus. Gejala pecandu yang putus obat ini, yaitu cepat marah, tidak tenang, cepat lelah, dan tidak bersemangat.

Sekianlah artikel Jenis Jenis Psikotropika dan Dampaknya. Semoga Bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: