Kaidah kebahasaan pada teks ceramah - Teks ceramah memiliki kesamaan pada teks pidato. Poin yang menyamakan keduannya adalah berbicara yang dilakukan di depan khalayak ramai. Dalam melakukan ceramah ataupun pidato tidak dilakukan secara spontan, melainkan dengan persiapan yang matang. Di dalam teks ceramah bertujuan untuk memberikan beberapa nasihat kepada khalayak umum yang diajak berbicara.
Menurut kamus besar bahasa indonesia, pengertian teks ceramah merupakan aktivitas penyampainan pikiran pikiran yang berupa kata kata yang disampaikan kepada khalayak umum. Ceramah dapat dikatakan sebagai pidato untuk kebaikan atau disebut dakwah. Di dalam dakwah sendiri, seseorang akan menyampaikan suatu ajaran ajaran, nasihat nasihat kepada pendengar.
Menurut kamus besar bahasa indonesia, pengertian teks ceramah merupakan aktivitas penyampainan pikiran pikiran yang berupa kata kata yang disampaikan kepada khalayak umum. Ceramah dapat dikatakan sebagai pidato untuk kebaikan atau disebut dakwah. Di dalam dakwah sendiri, seseorang akan menyampaikan suatu ajaran ajaran, nasihat nasihat kepada pendengar.
Kaidah Kebahasaan pada Teks Ceramah
Melihat pada definisi di atas dapat disimpulkan bawasannya pengertian dari teks ceramah adalah suatu pidato yang dilakukan untuk tujuan memberikan nasihat nasihat dan petunjuk-petunjuk sementara ada orang orang yang bertindak sebagai pendengar. Hal inilah yang disebut dengan ceramah. Mereka melakukannya di dapan orang banyak. Sehingga mereka dapat memiliki pengetahuan atau ajaran dari ceramah yang telah disampaikan.
via : pixabay.com |
Di dalam teks teks bahasa indonesia seperti teks eksplanasi, teks eksposisi, teks procedur maupun teks ceramah sekalipun pasti memiliki kaidah kebahasaan yang harus diperhatikan dalam melakukan pembuatan teks ceramah. Berikut ini kaidah yang harus ada di dalam sebuah teks ceramah.
- Di dalam teks ceramah menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal), seperti aku, saya, dan kami apabila mengatasnamakan suatu kelompok atau organisasi.
- Menggunakan kata ganti orang kedua (jamak) seperti hadirin, saudara saudara dst.
- Memuat di dalamnya sebuah kata kata ajakan atau kata persuasif, seperti marilah, hendaknya, sebaiknya dst.
- Memuat kata kata yang berhubungan sebab akibat (kausalitas) misal sehingga, karena, sebab dst.
- Penggunaan kata kata yang berhubungan dengan mental manusia, misalkan diharapkan, menyimpulkan dst.
- Menggunakan hubungan perbandingan atau pertentangan, misal berbeda halnya, sebaliknya dst.
Itulah sedikit informasi mengenai kaidah kebahasaan pada teks ceramah. Semoga bermanfaat.