Blog Mas Dayat - Pada Artikel kali ini saya akan membagikan sebuah informasi mengenai Pengertian Blocking dan Buffering Pada Mendia Penyimpanan mungkin banyak diantara kita yang belum mengetahui. silahkan disimak artikel berikut ...
Block
Block adalah unit informasi actual yang dikirim antara device penyimpan eksternal (secondary memory) kememori utama. Areal kerja berada di memori utama, buffer di inti memory computer.
Block adalah satuan dari unit data yang ditransfer dari memori utama ke memori sekunder atau sebaliknya secara serentak.
- Pembagian trak ke dalam blok dengan ukuran yang sama untuk satu disk disebut sector.
- Hard sectoring: pembentukan sector sepenuhnya yang dilakukan oleh head.
- Soft sectoring:pembentukan sector menggunakan program-program pengendali (Sofware Controled) dengan operasi pemformatan sehingga bisa ditentukan panjang sector.
- Blok Size (notasi B) yaitu ukuran dari blok biasanya tergantung dari beberapa sector.
Blok size besar :
- Suatu sector block memuat jumlah record lebih banyak
- Banyak waktu yang terbuang untuk transfer data padahal banyak record yang mungkin diinginkan.
- Perlu buffer besar di memori.
Blok Size Kecil :
- Suatu blok memuat record yang relarif lebih sedikit
- Banyak waktu terbuang untuk mengumpulkan ecord (karena terletak pada block yang terpisah)
- Jumlah IBG (inter block gap) besar.
- Record dan Blocking
- Record adalah unit aktual penyimpanan data pada level logical atau file. Mencocokan record ke dalam bllok ditunjukkan sebagai bloking.
- Record Fisik dan Record Logik - File-file dalam berbagai ukuran biasanya disimpan di dalam alat penyimpanan sekunder. Mekanisme baca/tulis data pada alat penyimpanan sekunder memerlukan jarak fisik antara kelompok-kelompok karakter.
- Record Fisik - Record fisik adalah jumlah karakter yang benar-benar dikirimkan antara memori dengan memori utama dengan memori sekunder.
Salah satu alasan untuk memblok record adalah untuk memanfaatkan ruang pada alat penyimpanan secara lebih efesien.
Blocking - Bloking adalah penempatan sejumlah record pada suatu blok.
Ada 3 metode blocking :
- Fixed Blocking
- Variable - Length Spanned blocking
- Variable - Length UnSpanned blocking
Fixed Blocking
Jumlah record yang ditempatkan dalam satu block sama dengan jumlah record pada block lain, dimana satu block berisi record yang berukuran sama (fixed length record). Karakteristik : Ukuran record tetap , Ukuran record lebih kecil atau sama dengan ukuran blocknya
Kelebihan :
- Implementasi yang sederhana
- Memungkinkan pengaksesan secara acak
Kekurangan :
- Jika ukuran record bukan kelipatan dari ukuran blok, maka akan terjadi pemborosan ruang pada setiap blok
Bfr = Blocking Factor
B = Ukuran Blok
R = Ukuran Record
b = Jumlah Blok
n = Jumlah Record
contoh study kasus:
- Ukuran block 300 byte, ukuran record 30 byte, berapa banyak record yang dapat di tampung dalam sebuah block ?
jawab : Bfr = B/R
= 300/30
= 10 terjadi pemborosan 10 byte
kelemahannya akan terjadi kekosongan pada salah satu block.
- Bagaimana cara untuk mengetahui jumlah block yang di perlukan bila kita mempunyai sebuah jumlah record (b)?
rumus : b = n/Bfr
contoh : misal kita memiliki 10 record , dengan melihat contoh diatas maka:
b = n/Bf
=10/3
= 4
- Bagaimana cara mengetahui ruang hardisk?
ruang HDD = b*B
= 4*100
= 400 byte
4. Bagaimana cara mengetahui ruang kosong yang terbuang?
ruang kosong yang terbuang : (b*B) - (n*R)
= (4*100) - (10*30)
= 400 - 300
= 100 byte
Variable Length Spanned Blocking
Dalam metode ini record-record diPack pada blok berukuran dan dipecah bila menemukan Gap antar blok. Disini Record Length dapat lebih besar dari Block size.
Kelebihan :
- Fleksibel, ukuran record tidak tergantung pada ukuran block
- Memungkinkan ukuran record yang lebih besar dari ukuran bloknya, sehingga ruang kosong yang terbuang menjadi lebih kecil
Kekurangan :
- Sulitnya implementasi dalam program, karena record yang terpecah sulit untuk ditransfer dan file sulit diupdate.
P = Panjang block pointer
R = Ukuran record rata-rata
Contoh study kasus:
v ukuran block 56 byte, ukuran record1 10 byte, ukuran record2 20 byte ukuran record3 40 byte ukuran record4 10 byte ukuran record5 30 byte, pointernya 2, tentukan blocking faktornya?
jawab :
R1=10 R2=20 R3=40 R4=10 R5=30
pointer = 2,ukuran blok = 56
Bfr = 2
Variable Length UnSpanned Blocking
Dalam metode record-record yang utuh yang ditempatkan pada suatu block.
Keuntungannya :
- Implementasi lebih mudah dibandingkan dengan Spanned Blocking
- Jumlah record perblock bervariasi
- Jika record length bervariasi, pemakaian tempat sebanyak karakter.
Kerugiannya :
- Banyak ruang terbuang karena proses blocking
- Record length <= Block Size
- Ada kemungkinan recordnya panjang dan ada ruang kosong
contoh study kasus:
Terdapat record sebagai berikut :
R1=10, R2=20, R3=40, R4=10, R5=30
Ukuran P=2, B=56
Bfr =2 byte
Penandaan Record (Record Mark)
Penandaan Record di gunakan untuk mengetahui awal dan akhir dari suatu record pada suatu block.
Ada 3 teknik penandaan/marking pada variable record length, yaitu :
- Menggunakan separator
- Menggunakan indicator panjang record-length
- Menggunakan tabelposisi
BUFFER
Buffer merupakan bagian memory yang dicadangkan dimana data secara sementara dipertahankan menunggu kesempatan untuk melengkapi proses transfer ke atau dari device penyimpanan atau ke lokasi di memori.
Buffer adalah data area yang secara bersama di hubungkan oleh device perangkat keras atau pemrosesan program yang beroperasi dengan kecepatan yang berbeda atau dengan prioritas yang berbeda.
contoh study kasus:
Suatu system computer dengan 20 pemakai. Tiap pemakai menggunakan 2 file sekaligus, dengan satu blok buffer menampung 2 Kbyte.
Banyaknya blok buffer = 1 x 2 x 3 = 60
Total kapasitas buffer = jumlah pemakai x jumlah file x buffer x kapasitas 1 blok buffer
= 20 x 2 x 3 x 2024
= 242.880 byte.