Pengertian dari Discovery Learning
- Dalam      mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai      pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara      aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan      belajar siswa sesuai dengan tujuan.  Kondisi seperti ini ingin merubah      kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student      oriented. 
- Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan      muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis,      historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan      berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,      menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat      kesimpulan-kesimpulan
Kelebihan Menggunakan Discovery Learning
- Membantu      siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan      proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini,      seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya.
- Pengetahuan      yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena      menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
- Menimbulkan      rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
- Metode      ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan      kecepatannya sendiri.
- Menyebabkan      siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya      dan motivasi sendiri.
- Metode      ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh      kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
- Berpusat      pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan.      Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di      dalam situasi diskusi.
- Membantu      siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada  kebenaran yang final dan tertentu atau      pasti.
- Siswa      akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;
- Membantu      dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar  yang baru;
- Mendorong      siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;
- Mendorong      siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri;
- Memberikan      keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses belajar menjadi lebih      terangsang;
- Proses      belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan      manusia  seutuhnya;
- Meningkatkan      tingkat penghargaan pada siswa;
- Kemungkinan      siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar;
- Dapat      mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
Kelemahan Metode Discovery Learning
- Metode      ini menimbulkan     asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang      pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan      hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada      gilirannya akan menimbulkan frustasi. 
- Metode      ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena      membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau      pemecahan masalah lainnya.
- Harapan-harapan      yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapan dengan siswa dan      guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
- Pengajaran      discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan      aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.
- Pada      beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur      gagasan  yang dikemukakan oleh para      siswa
- Tidak      menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir yang akan ditemukan oleh      siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru
Langkah-langkah
. Langkah Persiapan 
a.       Menentukan tujuan pembelajaran
b.      Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal,       minat, gaya  belajar, dan sebagainya)
c.       Memilih materi pelajaran.
d.      Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara     induktif (dari contoh-contoh generalisasi
e.      Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh- contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari sisw
f.        Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke  kompleks, dari yang  konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simboli
g.        Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa 
PELAKSANAAN
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
 Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
Demikian Pembahasan tentang Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Metode Discovery Learning, semoga bermanfaat