Perkembangbiakan Hewan Invertebrata secara Vegetatif - Berkembangbiak adalah perilaku yang lazim dilakukan oleh makhluk hidup, sebab tujuan dari proses berkembangbiak adalah melestarikan keturunannya. Proses berkembang biak makhluk hidup memiliki fase yang berbeda beda, seperti fase berkembangbiak yang lambat maupun cepat.
Hewan merupakan salah satu satu dari makhluk hidup yang melakukan proses perkembangbiakan. Dalam ilmu biologi hewan dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu vertebrata (bertulang belakang) dan invertebrata (tidak bertulang belakang). Dalam kesempatan ini admin akan memberikan penjelasan mengenai perkembangbiakan hewan invertebrata secara vegetatif.
Hewan invertebrata atau avetebrata adalah kelompok hewan yang tubuhnya tidak memiliki tulang belakang. Kata invertebrata berasal dari bahasa latin yaitu dari kata vertebra yang memiliki arti khusus yaitu tulang sendi belakang. Sedangkan arti kata In adalah tidak ataupun tanpa, sehingga dalam arti sebenarnya adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Kelompok hewan invertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki jumlah terbanyak, bahkan kelompok ini memiliki 11 juta lebih spesies. Umumnya hewan hewan yang masuk dalam kelompok invertebrata memiliki ukuran tubuh yang kecil contohnya saja semut, keong, laba laba dan masih banyak lainnya. Kebanyakan dari kelompok ini bereproduksi secara generatif atau kawin, walaupun begitu ada juga hewan yang berkembangbiak secara vegetatif atau reproduksi tak langsung. Berikut penjelasannya.
1. Tunas atau Gemule
Proses reproduksi tunas merupakan berkembangbiak secara aseksual atau tak langsung, dalam proses produksi tunas organisme baru akan tumbuh dari tubuh induknya. Pertunasan pada hewan akan berpisah dari induknya saat organisme telah matang. Tunas disebut juga sebagai proses klon yaitu organisme yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Contoh dari proses ini adalah pada produksi Hydra. Langkah awal perkembangbiakan ini diawali dengan tonjolan kecil pada tubuh yang disebut tunas, tunas ini lama kelamaan akan terus tumbuh dan menjadi besar. Apabila tubuh hydra mulai besar dan dirasa telah matang maka hydra akan melepaskan tubuhnya dari induknya.
2. Pembelahan Biner
Pembelahan biner adalah sebuah proses reproduksi secara aseksual yaitu melalui pembelahan tubuh organisme menjadi 2. Dalam langkah pembelahan organisme menduplikasi asam nukleat atau materi genetika menjadi 2. Dan setiap organisme mendapatkan satu duplikasi materi genetika. Kebanyakan organisme yang bereproduksi dengan cara ini adalah kelompok prokariota.
Contoh perkembangbiakan pembelahan biner terjadi pada hewan amoeba. Yaitu pada saat amoeba telah dewasa atau matang, amoeba akan melakukan pemisahan atau pembelahan diri. Yang sebelumnya dilakukan pembelahan terhadap materi genetika serta membulatkan tubuhnya. Akhirnya adalah pembelahan terhadap sitoplasma dan membran sel yang akhirnya terbentuk dua organisme baru.
3. Fragmentasi
Fragmentasi adalah bentuk reproduksi aseksual dengan cara memecah diri menjadi fragmen. Fragmentasi memiliki sifat yag hampir mirip dengan pembelahan sel, namun kedua proses ini memiliki perbedaan yaitu pembelahan sel pemisahan diri pada hewan bersel satu, sedangkan fragmentasi terjadi pada hewan bersel banyak. Proses pemisahan pada reproduksi fragmentasi dapat terjadi dengan alami ataupun ulah makhluk hidup lainnya.
Menurut beberapa sumber menyatakan bahwa reproduksi jenis fragmnetasi memiliki regenerasi lebih besar daripada pembelahan sel. Dalam proses reproduksi jenis ini menghasilkan keturunan yang tidak beranekaragam dan ini menjadi kerugian dari proses fragmentasi. Contoh hewan yang menerapkan reproduksi ini adalah cacing pipih, porifera, cacing pita, dan lainnya.
4. Paedogenesis
Paedogenesis adalah proses perkembangbiakan yang terjadi pada hewan atau organisme yang belum mencapai dewasa atau matang. Reproduksi secara paedogenesis sering kali terjadi pada hewan yang masih dalam keadaan larva. Ini terjadi akibat dari organisme baru berasal dari sel tubuh induk. Perkembangbiakan secara paedogenesis terjadi atas beberapa faktor diantaranya sebagai berikut.
Karena organisme tersebut memiliki kemampuan untuk berkemabangbiak secara cepat hal ini diakibatkan oleh faktor genetik. Tidak tersedianya sumber makanan bagi organisme sehingga organisme baru melakukan kanibalisme terhadap induknya sendiri, walaupun hal ini tidak sering terjadi. Sebagai contoh dari perkembangbiakan ini adalah terjadi pada organisme cacing hati.
Terima kasih telah membaca artikel tentang perkembangbiakan hewan invertebrata secara vegetatif.
pixabay.com |
Hewan merupakan salah satu satu dari makhluk hidup yang melakukan proses perkembangbiakan. Dalam ilmu biologi hewan dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu vertebrata (bertulang belakang) dan invertebrata (tidak bertulang belakang). Dalam kesempatan ini admin akan memberikan penjelasan mengenai perkembangbiakan hewan invertebrata secara vegetatif.
Perkembangbiakan Hewan Invertebrata secara Vegetatif
Hewan invertebrata atau avetebrata adalah kelompok hewan yang tubuhnya tidak memiliki tulang belakang. Kata invertebrata berasal dari bahasa latin yaitu dari kata vertebra yang memiliki arti khusus yaitu tulang sendi belakang. Sedangkan arti kata In adalah tidak ataupun tanpa, sehingga dalam arti sebenarnya adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Kelompok hewan invertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki jumlah terbanyak, bahkan kelompok ini memiliki 11 juta lebih spesies. Umumnya hewan hewan yang masuk dalam kelompok invertebrata memiliki ukuran tubuh yang kecil contohnya saja semut, keong, laba laba dan masih banyak lainnya. Kebanyakan dari kelompok ini bereproduksi secara generatif atau kawin, walaupun begitu ada juga hewan yang berkembangbiak secara vegetatif atau reproduksi tak langsung. Berikut penjelasannya.
1. Tunas atau Gemule
Proses reproduksi tunas merupakan berkembangbiak secara aseksual atau tak langsung, dalam proses produksi tunas organisme baru akan tumbuh dari tubuh induknya. Pertunasan pada hewan akan berpisah dari induknya saat organisme telah matang. Tunas disebut juga sebagai proses klon yaitu organisme yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Contoh dari proses ini adalah pada produksi Hydra. Langkah awal perkembangbiakan ini diawali dengan tonjolan kecil pada tubuh yang disebut tunas, tunas ini lama kelamaan akan terus tumbuh dan menjadi besar. Apabila tubuh hydra mulai besar dan dirasa telah matang maka hydra akan melepaskan tubuhnya dari induknya.
2. Pembelahan Biner
Pembelahan biner adalah sebuah proses reproduksi secara aseksual yaitu melalui pembelahan tubuh organisme menjadi 2. Dalam langkah pembelahan organisme menduplikasi asam nukleat atau materi genetika menjadi 2. Dan setiap organisme mendapatkan satu duplikasi materi genetika. Kebanyakan organisme yang bereproduksi dengan cara ini adalah kelompok prokariota.
Contoh perkembangbiakan pembelahan biner terjadi pada hewan amoeba. Yaitu pada saat amoeba telah dewasa atau matang, amoeba akan melakukan pemisahan atau pembelahan diri. Yang sebelumnya dilakukan pembelahan terhadap materi genetika serta membulatkan tubuhnya. Akhirnya adalah pembelahan terhadap sitoplasma dan membran sel yang akhirnya terbentuk dua organisme baru.
3. Fragmentasi
Fragmentasi adalah bentuk reproduksi aseksual dengan cara memecah diri menjadi fragmen. Fragmentasi memiliki sifat yag hampir mirip dengan pembelahan sel, namun kedua proses ini memiliki perbedaan yaitu pembelahan sel pemisahan diri pada hewan bersel satu, sedangkan fragmentasi terjadi pada hewan bersel banyak. Proses pemisahan pada reproduksi fragmentasi dapat terjadi dengan alami ataupun ulah makhluk hidup lainnya.
Menurut beberapa sumber menyatakan bahwa reproduksi jenis fragmnetasi memiliki regenerasi lebih besar daripada pembelahan sel. Dalam proses reproduksi jenis ini menghasilkan keturunan yang tidak beranekaragam dan ini menjadi kerugian dari proses fragmentasi. Contoh hewan yang menerapkan reproduksi ini adalah cacing pipih, porifera, cacing pita, dan lainnya.
4. Paedogenesis
Paedogenesis adalah proses perkembangbiakan yang terjadi pada hewan atau organisme yang belum mencapai dewasa atau matang. Reproduksi secara paedogenesis sering kali terjadi pada hewan yang masih dalam keadaan larva. Ini terjadi akibat dari organisme baru berasal dari sel tubuh induk. Perkembangbiakan secara paedogenesis terjadi atas beberapa faktor diantaranya sebagai berikut.
Karena organisme tersebut memiliki kemampuan untuk berkemabangbiak secara cepat hal ini diakibatkan oleh faktor genetik. Tidak tersedianya sumber makanan bagi organisme sehingga organisme baru melakukan kanibalisme terhadap induknya sendiri, walaupun hal ini tidak sering terjadi. Sebagai contoh dari perkembangbiakan ini adalah terjadi pada organisme cacing hati.
Terima kasih telah membaca artikel tentang perkembangbiakan hewan invertebrata secara vegetatif.