Masyarakat Berburu dan Masyarakat Berpindah Pindah - Di dalam masyarakat berburu dan berpindah pindah memiliki sifat kehidupan yang sangat sederhana. Namun mereka telah mampu menciptakan peralatan peralatan yang dapat membantu mereka untuk mendukung kegiatan mereka sehari hari yaitu berburu. Di kala ini pemikiran yang dimiliki oleh manusia purba masih cenderung terbatas. Walaupun sudah bisa menciptakan peralatan yang dapat mendukung mereka, peralatan yang mereka buat masih berupa alat yang sederhana.
Penciptaan peralatan oleh manusia purba berasal dari bahan bahan yang telah disediakan oleh lingkungan disekitar mereka seperti batu, kayu, tulang, tanduk rusa dan lainnya. Peralatan yang dihasilkan dari tulang dan tanduk rusa biasanya digunakan untuk mengambil umbi umbian yang ada di tanah serta untuk menikap hewan buruan. Sedangkan perlatan utama yang digunakan masyarakat adalah kapak perimbas (chopper) dan kapak penetak (chopper tool).
Kapak perimbas (chopper) digunakan untuk peralatan berburu dan memotong binatang buruan. Kapak seperti ini, di Indonesia sering sekali ditemukan diberbagai daerah, contohnya saja pacitan. Di daerah pacitan sendiri tidak hanya ditemukan kapak perimbas saja namun juga kapak penetak. Sering kali kedua kapak ini disebut sebagai kapak pacitan. Dalam hasil pembuatan kedua jenis kapak ini masih memiliki tekstur yang kasar. Peralatan seperti kapak perimbas dan kapak penetak diperkirakan dibuat oleh manusia jenis Pithecantropus Erectus.
Sebenarnya peralatan kedua jenis kapak ini tidak hanya ditemukan di daerah pacitan saja namun beberapa daerah lainnya di Indonesia. Di samping itu tidak hanya ditemukan kapak perimbas saja tapi juga ditemukan serpih. Alat serpih biasa digunakan untuk mengkuliti hewan buruan yang telah ditangkap, memotong daging, dan memotong umbi umbian. Alat serpih ini seperti halnya pisau pada waktu sekarang.
Di dalam masyarakat berburu dan berpindah pindah sering sekali menggunakan peralatan yang dibuat dari bahan tulang dan tanduk rusa. Tulang tulang binatang sisa dari makanan dikumpulkan dan dibentuk beragam benda seperti mata tombak, mata panah, pisau, belati dan lainnya. Utnuk peralatan dari tulang belulang binatang ini sering sekali ditemukan di daerah ngandong, tepatnya adalah daerah Madiun Jawa Timur. Peralatan yang terbuat dari tanduk sering digunakan oleh manusia jenis Pithecantropus Soloensis. Peninggalan manusia purba hampir selalu ditemukan di dalam tanah. Dan peralatan yang digunakan manusia purba dapat ditemukan apabila peralatan tersebut dibuat dari batu atau bahan yang tahan lama.
Setelah kehidupan berpindah pindah , manusia purba mulai mengenal yang namanya api. Manusia purba sering kali menggunakan api digunakan untuk membakar bahan makanan yang mudah terbakar seperti halnya rumput kering, bulu binatang dan lainnya. Pada saat zaman tersebut, api sangat berguna untuk menghangatkan badan, memasak makanan, serta mengusir binatang buas. Masyarakat mempercayai kepercayaan terhadap dewa dewa, hal ini digambarkan pada lukisan lukisan yang ada di dinding gua. Pada lukisan tersebut banyak mengandung simbol simbol kekuatan pelindung dari roh roh jahat.
Sekianlah artikel mengenai masyarakat berburu dan masyarakat berpindah pindah. Semoga bermanfaat.
google.com |
Penciptaan peralatan oleh manusia purba berasal dari bahan bahan yang telah disediakan oleh lingkungan disekitar mereka seperti batu, kayu, tulang, tanduk rusa dan lainnya. Peralatan yang dihasilkan dari tulang dan tanduk rusa biasanya digunakan untuk mengambil umbi umbian yang ada di tanah serta untuk menikap hewan buruan. Sedangkan perlatan utama yang digunakan masyarakat adalah kapak perimbas (chopper) dan kapak penetak (chopper tool).
Kapak perimbas (chopper) digunakan untuk peralatan berburu dan memotong binatang buruan. Kapak seperti ini, di Indonesia sering sekali ditemukan diberbagai daerah, contohnya saja pacitan. Di daerah pacitan sendiri tidak hanya ditemukan kapak perimbas saja namun juga kapak penetak. Sering kali kedua kapak ini disebut sebagai kapak pacitan. Dalam hasil pembuatan kedua jenis kapak ini masih memiliki tekstur yang kasar. Peralatan seperti kapak perimbas dan kapak penetak diperkirakan dibuat oleh manusia jenis Pithecantropus Erectus.
Sebenarnya peralatan kedua jenis kapak ini tidak hanya ditemukan di daerah pacitan saja namun beberapa daerah lainnya di Indonesia. Di samping itu tidak hanya ditemukan kapak perimbas saja tapi juga ditemukan serpih. Alat serpih biasa digunakan untuk mengkuliti hewan buruan yang telah ditangkap, memotong daging, dan memotong umbi umbian. Alat serpih ini seperti halnya pisau pada waktu sekarang.
Di dalam masyarakat berburu dan berpindah pindah sering sekali menggunakan peralatan yang dibuat dari bahan tulang dan tanduk rusa. Tulang tulang binatang sisa dari makanan dikumpulkan dan dibentuk beragam benda seperti mata tombak, mata panah, pisau, belati dan lainnya. Utnuk peralatan dari tulang belulang binatang ini sering sekali ditemukan di daerah ngandong, tepatnya adalah daerah Madiun Jawa Timur. Peralatan yang terbuat dari tanduk sering digunakan oleh manusia jenis Pithecantropus Soloensis. Peninggalan manusia purba hampir selalu ditemukan di dalam tanah. Dan peralatan yang digunakan manusia purba dapat ditemukan apabila peralatan tersebut dibuat dari batu atau bahan yang tahan lama.
Setelah kehidupan berpindah pindah , manusia purba mulai mengenal yang namanya api. Manusia purba sering kali menggunakan api digunakan untuk membakar bahan makanan yang mudah terbakar seperti halnya rumput kering, bulu binatang dan lainnya. Pada saat zaman tersebut, api sangat berguna untuk menghangatkan badan, memasak makanan, serta mengusir binatang buas. Masyarakat mempercayai kepercayaan terhadap dewa dewa, hal ini digambarkan pada lukisan lukisan yang ada di dinding gua. Pada lukisan tersebut banyak mengandung simbol simbol kekuatan pelindung dari roh roh jahat.
Sekianlah artikel mengenai masyarakat berburu dan masyarakat berpindah pindah. Semoga bermanfaat.