Macam Puisi Baru Berdasarkan Jumlah Barisnya

Macam puisi baru berdasarkan jumlah barisnya - Puisi merupakan salah satu dari bentuk karya sastra yang masih tenar pada jaman sekarang. Puisi hampir mirip dengan prosa namun kedua jenis seni sastra ini memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk puisi menekankan dari pada segi estetik atau keindahan pada suatu bahasa dan penggunaan kata kata yang sengaja diulang ulang, meter dan rima.

Perbedaan lainnya dari puisi adalah menentukan isi dari puisi membutuhkan ketelitian sebab sering menggunakan kata kata kiyasan atau tidak terlalu terang terangan. Untuk prosa sendiri memiliki variasi ritme yang dimilikinya lebih besar daripada puisi, serta bahasanya yang digunakan lebih sesuai dengan arti leksikalnya.


Macam Puisi Baru Berdasarkan Jumlah Barisnya
via : pixabay.com

Puisi dibuat berbeda beda oleh para penulis, hal ini akhirnya menyebabkan tumbuhnya jenis jenis puisi. Jenis jenis puisi ini dapat dikelompokan berdasarkan lama, baru, bentuk serta kontemporer. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan mengenai jenis puisi baru berdasarkan jumlah barisnya.



Macam Puisi Baru Berdasarkan Jumlah Barisnya


Puisi baru adalah puisi yang memiliki bentuk lebih bebas daripada puisi lama baik dalam hal jumlah baris, suku kata, maupun rima dalam pembuatannya. Berdasarkan jumlah baris tiap baitnya, puisi baru dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk diantaranya distikon, tersina, kuantrin, kuin, seksted, septima, oktaf, dan soneta. Beriku ini penjelasan mengenai permasalahan tersebut.

1. Distikon
Distikon adalah puisi yang memiliki jumlah baris 2 disetiap baitnya. Berikut contoh dari distikon,
Kita tak tahu akan hinggap dimana?
Sebab itu sebuah misteri
Maka bila merpati telah hinggap
Pada dahan sanubari
Contoh Lain: 
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal 
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
2.  Terzina
Terzina adalah puisi yang tiap tiap baitnya memiliki jumlah baris atas 3 baris. Coba lihat contoh berikut ini,
                                           kini hidup meredup
                                   bagaikan malam yang gelap
                                   dan mata yang berkedip
                                                                       dan suara tangismu
                                                                       telah masuk dalam perasaanmu
                                                                       kau nsangat mengharapkanmu


 3. Kuatren
Kuatren adalah puisi yang memiliki baris atas empat baris setiap baitnya. Berikut contoh dari puisi kuantren.
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)

4. Kuint
Kuint adalah jenis puisi yang memiliki baris atas lima baris setiap baitnya. Berikut contoh dari puisi kuint.
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)

5. Sektet
Sektet adalah jenis puisi yang tiap baitnya terdiri dari enam baris yang disebut juga(puisi enam seuntai). Berikut contoh dari puisi sektet.
Merindu Bagia
Jika hari�lah tengah malam
Angin berhenti dari bernapas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
6. Septima
Septima adalah puisi terdiri atas tujuh baris pada tiap baitnya. Contoh puisi dari septima adalah sebagai berikut.
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Mohammad Yamin)
7. Oktaf atau Stanza
Oktaf atau stanza adalah puisi yang terdiri atas delapan baris pada setiap baitnya. Ini juga memiliki arti puisi yang terdiri dari dua kuatren. Berikut ini contoh puisi oktaf atau stanza.
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
8. Soneta
Soneta adalah puisi yang tersusun atas empat belas baris yang dibagi menjadi dua, pada dua bait pertama baris yang ada masing-masing empat baris sedangkan pada dua bait kedua masing-masing terdiri atas tiga baris. Berikut contohnya puisi soneta.
Gembala
Perasaan siapa ta �kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
Sekianlah artikel mengenai Macam Puisi Baru Berdasarkan Jumlah Barisnya. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: