Masa Demokrasi Liberal Indonesia 1950 - 1959

Masa Demokrasi Liberal Indonesia 1950 - 1959 - Demokrasi Liberal merupakan salah satu bentuk dari macam macam demokrasi yang pernah digunakan di Indonesia. Sebelum membahas demokrasi liberal, kita bahas mengenai demokrasi itu sendiri. Demokrasi merupakan salah satu bentuk pemerintahan yang mana kekuasaan berada ditanggan rakyat, maksudnya adalah rakyat memiliki kesetaraan yang sama dalam pengambilan keputusan yang dapat memberikan perubahan terhadap hidupnya.

Masa Demokrasi Liberal Indonesia 1950 - 1959
via : id.wikipedia.org

Dalam sistem pemerintahan demokrasi, rakyat dapat langsung maupun tidak langsung dalam perumusan hukum dalan negara.Pelaksanaan demokrasi sendiri telah adadi daerah Yunani. Di daerah tersebut telah menerapkan demokrasi yang dibuktikan dengan pelaksanaan pemilu yang dilakukan pemerintahan Yunani dalam memiliki penguasa. Maka kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata demokrtia yang artinya kekuasaan rakyat. Dari kata demos yang artinya rakyat dan kratos artinya kekuasaan.


Masa Demokrasi Liberal Indonesia 1950 - 1959


Demokrasi liberal merupakan salah satu jenis demokrasi yang ada. Pengertian demokrasi liberal sendiri memiliki arti sebagai kekuasaan atau sistem politik yang memikirkan kepentingan atau kebebasan individu. Demokrasi liberal juga disebut dengan demokrasi kontitusional. Di Indonesia juga pernah menerapkan demokrasi jenis liberal tepatnya sekitar tahu 1950 sampai dengan 1959. Setelah tahun 1959 Indonesia mengganti sistem pemerintahan yaitu demokrasi terpimpin. Hal ini diakibatkan sistem politik ini tidak dapat menjaga kestabilan politik Indonesia secara terus menerus.

Indonesia melaksanakan demokrasi liberal dalam sendi sendi politik ketikan dibubarkannya RIS (Republik Indonesia Serikat) pada tahun 1949 dan ketika 1950 Indonesia menetapkan sistem politik menjadi demokrasi liberal. Menurut pengertina liberal adalah kebebasan individu, namun sistem pemerintahan Indonesia arti individu di sini adalah perwakilan. Namun pelaksanaan demokrasi konstitusional ini hanya bertahan selama 9 tahun tepatnya pada tahun1959.

Pada saat masa demokrasi liberal Indonesia 1950 - 1959 merupakan masa di mana banyak sekali pendirian partai partai politik. Hal ini terjadi sebab pemerintah Indonesia menjamin keberadaan rakyat Indonesia sebagai kekuasaan utama dalam demokrasi. Pemerintahan Indonesia menjamin terhadap hak hak politik rakyat, berkembangnya partai politik, serta pelaksanaan politik yang bebas.

Pada saat itu masa ini juga terkenal sebagai masa orde lama, yang mana presiden Ir. Soekarno melaksanakan pemerintahan menggunakan UUDS RI 1950. Dan, pada masa ini juga terdapat pergantian kabinet sebanyak 7 kali. Ini sebabkan karena ketidak stabilnya kekuasaan pemerintah Indonesia pada saat itu. Berikut ini beberapa kabinet kabinet yang pernah ada pada tahun 1950 - 1959.

1. Kabinet Natsir (1950 - 1951)
Kabinet Natsir sendiri memliki tugas dan fungsi untuk menyelesaikan permasalahan Irian Barat. Namun tidak hanya itu saja berikut beberapa program yang dijatuhkan pemerintah kepada kabinet natsir.

  • Menyelesaikan permasalahan atau persoalan Irian Barat
  • Membenahi organisasi angkatan perang
  • Menyempurnakan struktur pemerintahan
  • Membentuk kelengkapan negara
  • Mempersiapkan dalam pemilihan dewan konstitusi
Kabinet natsir belum sampai menyelesaikan semua tugas, telah mengalami kemunduran pada tanggal 21 maret 1951 yaitu sekitar 6,5 bulan. Penyebab pasti kemunduran kabinet natsir adalah mengenai persoalan pembentukan DPRD yang mana menurut PNI menguntungkan pihak partai masyumi.

2. Kabinet Sukiman Suwirjo (1951 - 1952)
Dalam penunjukan kabinet sukiman dan suwirjo yang merupakan anggota dari partai masyumi dan PNI. Kabinet ini mementingkan pada skala peningkatan keamanan serta ketentraman negara Indonesia. Ini merupakan salah satu bentuk program kerja kabinet sukiman suwirjo, berikut ini beberapa program lain dari kabinet ini.


  • Meningkatkan keamanan serta ketentraman negara
  • Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif
  • Memasukan wilayah Irian Barat ke Indonesia secepatnya
  • Mempersiapkan undang undang yang mengatur pekerja seperti upah minimun, serikat buruh, dan lainnya.
  • Menyempurnakan organisasi serta alat alat negara
Seperti halnya kabinet natsir, kabinet sukiman suwirjo juga tidak dapat bertahan lama, penyebab utama jatuhnya kabinet ini adalah serangan dari dalam akibat dari kebijakan luar negeri yang condong ke arah barat (Amerika Serikat).

3. Kabinet Wilopo (1952 - 1953)
Semenjak ditunjuk oleh presiden soekarno, kabinet wilopo sudah menghadapi permasalahan yang cukup sulit yaitu permasalahan ekonomi serta adanya gerakan gerakan yang menimbulkan perpecahan. Untuk itu kabinet wilopo membuat program kerja anatara lain.

  • Usaha untuk mengembalikan wilayah Irian Barat masuk ke dalam wilayah RI
  • Menjalankan politik yang berbasis luar negeri yang bebas serta aktif
  • Menyelesaikan masalah dibidang pendidikan dan pengajaran
  • Meningkatkan kesejahteraan dan keamanan wilayah Ri
  • Mempersiapkan segala keperluan pemilihan umum
Kabinet mengalami kemunduran dan pada akhirnya jatuh diakibatkan penentangan oleh oposisi DPR yang menentang kebijakan kabinet atas penyelesaian senketa tanah perusahaan asing di daerah Sumatera Utara.

4. Kabinet Ali Sastroamijaya 1 (1953 - 1955)
Sedangkan dalam masa kabinet ali sastroamijaya permasalahan yang sedang dihadapi adalah masalah keamanan dan ketentraman dalam lingkungan masyarakat Indonesia. Seperti munculnya pergerakan DI/TII di Jawa Barat. Akibat hal ini kabinet ali sastroamijaya membuat program yang berisi.


  • Memnumpas habis pergerakan DI/TII diberbagai daerah seperti di Jawa Barat
  • Menyelenggarakan KAA (Konferensi Asia Afrika)
  • Memperjuangkan wilayah Irian Barat kepada Indonesia
  • Meninjauan kembali terhadap hasil KMB (konferensi meja bundar)
  • Meningkatkan kembali tingkat keamanan serta kemamkmuran
Seperti halnya kabinet sebelumnya, kainet ini mengalami kemunduran akibat dari pertentangan antara TNI AD dengan pemerintahan mengenai tata cara mengangkatan kepala staf TNI AD.

5. Kabinet Burhanuddin Harahap (1955 - 1956)
Kabinet burhanuddin dapat dikatakan sebagai kabinet yang cukup berhasil dalam melaksanakan tugasnya, seperti terlaksananya pemilihan umum pertama di Indonesia kala itu. Tak hanya itu kabinet burhanuddin juga mempunyai beberapa program antara lain.


  • Memperjuangkan kembali wilayah Irian Barat
  • Memecahkan masalah Inflasi
  • Melaksanakan pemberantasan korupsi
  • Dilaksanakannya pemilihan umum
  • Mengembalian kewibawaan moral pemerintahan
Pada akhirnya kabinet burhanuddin mengalami kemunduran ketika anggota parlemen baru kurang memberikan dukungan terhadap kabinet yang telah ada. Hal ini mengakibatkan gangguan terhadap program kerja kabinet burhanuddin harahap.

6. Kabinet Ali Sastroamijaya 2 (1956 - 1957)

Pada masa kabinet Ali yang kedua ini, mendapatkan dukungan penuh oleh presiden Soekarno beserta parlemen yang ada. Serta kabinet ali juga berhasil membatalkan perjanjian dari hasil KMB (konferensi meja bundar). Serta beberapa program kerja yang dilaksanakan kabinet ali, berikut programnya.


  • Melakukan pembatalan terhadap penjanjian hasil KMB
  • Perjuangan kembali terhadap wilayah Irian Barat ke Indonesia
  • Menjalankan segala keputusan KAA
  • Menjalankan politik luar negeri yang berbasis bebas dan aktif
Timbulnya berbagai masalah seperti lambatnya pertumbuhan ekonomi, serta timbulnya perpecahan antara partai politik masyumi dengan PNI mengakibatkan kabinet ali ke-2 mengalami kemunduran.

7. Kabinet Djuanda (1957 - 1959)
Masa kabinet ini, Indonesia mengalami keuntungan yang cukup besar akibat dari deklarasi juanda. Yang mana deklarasi tersebut mengatur luas wilayah negara Indonesia. Ini merupakan salah satu dari porgram kerja kabinet juanda yang sering disebut juga pancakarya. Berikut ini pancakarya.

  • Melakukan pembentukan dewan nasional
  • Meneruskan terhadap pembatalan hasil KMB
  • Memperjuangkan kembali terhadap wilayah Irian barat ke Indonesia
  • Mengusahakan percepatan pembangunan
Sekianlah artikel mengenai Masa Demokrasi Liberal Indonesia 1950 - 1959. Semoga bermanfaat dan jangan lupa share.

Subscribe to receive free email updates: